Iqro' Bismillahirrahmanirrahim

Senin, 13 Juli 2009

Tahun Pelajaran Baru, Apakah Benar-Benar Baru!?

Masih terasa segar di pikiran kita, kelas XI yang penuh dengan kenangan.Tak hanya kenangan manis yang terlihat, tetapi juga kenangan pahit yang mungkin masih melekat. Tidaklah terasa kini kita sudah memasuki tahun pelajaran selanjutnya, yakni kelas XII. Mudah-mudahan Allah menjadikan tahun ini lebih baik daripada tahun-tahun yang telah kita lewati.-Amin-!
Eits,tapi tunggu dulu guys!Tak cukup sekedar berharap lowh.Tanpa usaha itu sich, namanya bohong. Terus apa yang harus kita lakukan?
Pertama, niat dulu donk say!Karena Innamal a'malu binniyat. Niat bahwa kita harus berubah. Tentunya berubah menjadi yang lebih baik karena Allah. Karena orang yang hari ini sama dengan hari kemarin itu namanya orang merugi. Kalau orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, itulah orang yang celaka. Nggak mau jadi orang merugi, apalagi celaka khan! Ya, Na'udzubillah.
Selanjutnya introspeksi diri kita. Ingat-ingat kembali "apa yach yang nyebabin aku gagal?" dan itulah yang harus dihindari di tahun ini. Jangan sampai jatuh kedalam kesalahan yang pernah kita buat.Buang jauh-jauh pikiran "Ntar kalau gagal lagi gimana!?". Optimis donk!Kata Albert Einstein,"Sebelum 1000X gagal itu belum bisa dinamakan kegagalan". Pokoknya usaha dulu, jangan menyerah dulu sebelum bertanding the fighter! Pepatah Arab mengatakan "Jarrib wa la hifdzo takun arifan", Arti bebasnya siapa yang tidak pernah mencoba tidak akan berhasil.
Bayangkan kesuksesan itu ada di depan mata kita. Terus kejar, kejar, sampai kau bisa meraihnya. Memang semua itu sangat mudah untuk dikatakan, tapi sangat susah untuk dilakukan, ya khan!Tetapi kalau kita pun ya semangat juang yang tinggi, saya yakin kita bakal bisa ko'!Di balik kesusahan pasti ada titik terang kemudahan, seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al Insyirah ayat 4-5. Dan kita harus berusaha dengan gigih dan sabar untuk meraihnya.

Kalau kita sudah berikhtiar, mari kita kembalikan kepada Allah. Karena sebaik apapun manusia berencana, tetaplah Allah yang menentukan. Iringi semua usaha kita dengan do'a yang ikhlas. Mari kita berhusnudzan kepada Allah. Selain itu kita harus tawakkal, karena suatu usaha tidak selamanya membuahkan keberhasilan. Orang berani melangkah harus berani pula menanggung resiko. Percayalah!Allah Maha Tahu yang terbaik buat kita.
From now, ibda' binafsik!. Kalau bukan kita yang merubah diri sendiri, siapa lagi!? Nah, bagaimana dengan kita, Sudahkah kita berubah?Dan di tahun pelajaran yang baru ini, apakah diri kita benar-benar baru?

Kamis, 16 April 2009

Mengerti dan Memahami

Hidup selalu menuntut kita untuk mengerti dan tegarkan diri
Padahal manusia pun ingin dimengerti
Entah kenapa,setiap saat kita beranggapan tak pernah dimengerti dan dipahami
Apakah manusia terlalu egois ataukah memang hidup yang selalu menuntut lebih
Kalaupun begitu,apakah hidup memang dijadikan arena tuntut-menuntut yang pedih
Bagaimana menjadikan semua hal ini berarti
Bagaimana caranya mengerti dan memahami
Sedangkan kita butuh apapun yang mengerti gejolak hati
Apapun itu hanyalah satu di hidup ini
Apapun yang Maha Tahu yang terbaik bagi setiap situasi dan kondisi
Tetapi banyak di antara mereka menjauhi bahkan memungkiri
Apakah apapun itu murka dengan orang yang tak mau mengerti
Tidak,maafnya lebih luas dari jagad raya ini
Tapi,sekali lagi kita yang harus belajar mengerti dan memahami

Rabu, 26 November 2008

Belajar Mencintai Alam

Alam adalah sumber kehidupan.Alam menempati posisi ke-2 setelah Allah SWT,yang merupakan titik terpenting dari kehidupan suatu makhluk.Itulah sebabnya mengapa kelestarian alam wajib dijaga.
Menjaga kelestarian alam tidak bisa asal-asalan,harus dilandasi dengan cinta.Sedangkan kekuatan cinta akan lebih kuat kalau di'backing'i dengan keikhlasan.
Bagaimana ya kalau alam tidak dijaga kelestariannya?Sangat mudah bukan,untuk menjawab pertanyaan ini,karena di tanah air kita banyak sekali contohnya.mulai dari banjir,longsor,kebakaran hutan,hingga semburan lumpur lapindo yang menimbulkan banyak korban dan kerugian.
Membicarakan kerusakan di negeri kita memang tiada habisnya,malah semakin membuat malu bangsa ini.Tetapi kerusakan alam tidak tepat dihadapi dengan rasa malu.Hadapilah dengan perbaikan!
Sebagai manusia,kita tidak boleh hanya memanfaaatkan alam tanpa adanya upaya menjaga kelestariannya.Jangan egois,pikirkanlah nasib anak cucu kita kelak!
Bukankah Allah telah menjadikan manusia dan alam ini suatu komunitas secara baik dan seimbang.Kita tidak boleh merusaknya.Biarlah semua ini berjalan sesuai kehendak Pencipta.Jangan merusak alam dengan seenaknya,karena kita makhluk biasa,bukan pencipta.
Alam dan manusia saling membutuhkan.Selama ini kita selalu diberi alam dengan kekayaannya.Tetapi mengapa jika alam membutuhkan tangan kita untuk menjaganya,kita tidak peduli?Akibatnya alam pun marah,sehingga terjadilah semua bencana yang kita alami saat ini.
Nah,sekarang kita sadar,bahawa kitalah yang menjadi penyebab bencana.Kalau kita bisa berbuat ,tidakkah bisa kita bertanggung jawab?